Sleep Apnea, Penyakit yang Hanya Menyerang Pada Saat Tidur

Sleep Apnea adalah salah satu jenis penyakit dengan kondisi penderita mengalami nafas yang terhenti berulang kali ketika sedang tidur. Salah satu penyakit yang kabarnya merengut nyawa penyanyi berbakat Mike Mohede ini terjadi karena jalan nafas tertutup oleh otot-otot pernapasan yang berada di sekitar tenggorokan. 

Sleep Apnea
Ilustrasi sleep apnea (Pic by: Selmer van Alten under CC License)

Jenis-Jenis Sleep Apnea

Terdapat 3 jenis berdasarkan penyebab terjadinya penyumbatan saluran nafas, yaitu sebagai berikut:

  1. Obstructive Sleep Apnea, terjadi karena otot-otot pernapasan di tenggorokan menutupi jalan napas ketika sedang tidur. Pada saat penderita tidur, otot-otot tenggorokan mengalami rileks sehingga menyempit dan menutupi jalan napas
  2. Central Sleep Apnea, terjadi karena otak tidak mengirimkan sinyal-sinyal yang tepat kepada otot pernapasan sehingga otot-otot pernapasan tidak berusaha bergerak pada saat bernapas. Yang terjadi adalah otot-otot pernapasan tidak dapat digerakan atau mengalami kelumpuhan
  3. Complex Sleep Apnea, ini adalah gabungan antara kedua jenis di atas

Gejala yang Muncul

Penyakit ini sangat sulit dideteksi. Gejala-gejala yang muncul tidak diketahui sendiri oleh penderita, gejala seperti suara mendengkur keras hanya terjadi pada saat penderita sedang tidur dan hanya dapat diketahui oleh orang terdekat penderita. Berikut adalah gejala-gejala yang biasa ditimbulkan pada penderita penyakit ini:

  1. Suara dengkuran yang keras pada saat tidur
  2. Terjadi episode penghentian nafas sebanyak 5 hingga 30 kali tiap jam pada saat tidur, umumnya seperti orang tersedak/terengah-engah dan dapat disaksikan oleh orang lain
  3. Mulut terasa kering ketika terbangun
  4. Bangun dengan kondisi sakit kepala
  5. Insomnia atau sulit tidur di malam hari
  6. Hypersomnia atau kondisi tidur yang berlebihan di siang hari. Hal ini terjadi karena buruknya kualitas tidur di malam hari

Gejala mendengkur keras tidak selalu disebabkan karena terjadinya penyakit ini. Pemeriksaan secara klinis tetap dibutuhkan untuk mendeteksi penyakit ini. Jika penderita berkonsultasi dengan dokter, terkadang tidak didapatkan hasil yang maksimal jika informasi yang diberikan tidak lengkap.

Siapa yang Memiliki Resiko Menderita Penyakit Ini

Adapun orang-orang yang memiliki faktor resiko penyakit ini adalah sebagai berikut:

  1. Memiliki berat badan yang berlebih.
  2. Orang yang memiliki lingkar leher yang besar. Untuk pria yang memiliki lingkar leher lebih dari 43cm atau wanita dengan lingkar leher lebih dari 38cm cenderung memiliki resiko yang tinggi terhadap penyakit ini.
  3. Memiliki masalah pernapasan terutama yang disebabkan karena penyempitan saluran udara pada tenggorokan. Selain itu penderita penyakit pembengkakan amandel juga memiliki faktor resiko besar pada penyakit ini.
  4. Laki-laki memiliki faktor resiko dua kali lebih besar dibandingkan dengan wanita. Namun wanita juga memiliki faktor resiko yang tinggi jika memiliki kelebihan berat badan dan telah mengalami menopause.
  5. Faktor usia juga mempengaruhi penyakit ini, orang tua memiliki faktor resiko yang lebih tinggi mengalami penyakit ini dibanding anak-anak.
  6. Faktor keturunan.
  7. Penggunaan alkohol, narkotika dan obat-obatan yang bersifat sedatif (penenang) berpotensi melemahkan otot-otot pernapasan
  8. Merokok.
  9. Memiliki gangguan jantung memiliki faktor resiko yang tinggi untuk terjadinya apnea sentral.
  10. Memiliki riwayat penyakit stroke juga beresiko terjadinya apnea sentral.

Komplikasi yang Muncul

Akibat dari penyakit ini biasanya menimbulkan komplikasi penyakit lainnya. Akibat insomnia dan rendahnya kadar oksigen yang didistribusikan ke seluruh tubuh, menyebabkan penderita juga dapat mengalami diabetes type 2, hipertensi atau tekanan darah tinggi, gangguan jantung, sindrom metabolik dan masalah pada hati. Dalam beberapa kasus, terjadinya henti napas yang berkepanjangan juga menyebabkan kematian seperti yang kabarnya terjadi pada penyanyi Mike Mohede.

Pencegahan dan Penyembuhan

Jika Anda termasuk penderita gejala di atas, sebaiknya lakukan hal-hal berikut:

  1. Gunakan kamar tidur Anda hanya untuk beristirahat, jangan lakukan pekerjaan kantor atau pekerjaan lainnya di dalam kamar tidur.
  2. Hindari menonton TV atau membaca buku sebelum tidur.
  3. Hindari makan atau kegiatan olah raga yang mendekati waktu tidur.
  4. Lakukan diet untuk menurunkan berat badan.
  5. Jika Anda merokok, segeralah berhenti merokok

 

Untuk solusi penyembuhan terdapat 2 cara untuk mengatasi masalah gangguan tidur ini. Yang pertama adalah terapi dengan menggunakan alat bantu pernapasan berupa peralatan semacam masker atau alat kecil yang dipasang di dalam lubang hidung. Cara kerja dari alat bantu tersebut sebenarnya adalah meningkatkan tekanan udara di dalam saluran nafas, sehingga kondisi otot katup selalu terbuka. Cara lain adalah dengan melakukan tindakan operasi berupa pengangakatan jaringan (amandel dan Adenoid), reposisi rahang, implan tambahan saluran napas hingga pembuatan saluran napas baru (trakeostomi). (MM)

Baca Juga

Comments