Wajah Baru TMII Wisata yang Ramah Lingkungan

Mungkin hampir semua warga Jakarta dan sekitarnya sudah pernah traveling wisata Taman Mini Indonesia Indah atau biasa disebut TMII. Namun apakah sudah melihat wajah baru dari TMII?. Kurang lebih 8 bulan sejak Januari 2021 lalu pemerintah melakukan revitalisasi kawasan yang memiliki luas lebih dari 150 hektar ini sehingga ditutup untuk umum. Namun sejak 20 November 2022 lalu, kawasan ini mulai diuji coba secara terbatas untuk dibuka kembali. Penasaran dengan revitalisasi tersebut, weekend ini saya berkesempatan untuk mengunjungi TMII baru untuk sekedar mengetahui updatenya. Untuk dapat mengunjungi uji coba terbatas TMII ini, pengunjung harus membeli tiket secara online yaitu melalui websitenya https://tamanmini.com/. Karena masih terbatas, pengunjung hanya dibatasi sebanyak 5,000 orang per hari. Harga tiket masuk TMII yang berlaku sekarang adalah Rp25,000 per orang,  Rp25,000 tiket masuk mobil dan Rp15,000 tiket masuk motor. Calon pengunjung bisa melakukan pembayaran online baik dengan Virtual Account, Credit Card maupun e-Wallet. Dalam masa uji coba ini, pintu masuk yang sudah dibuka hanya pintu masuk 3 yaitu pintu masuk yang berada di sisi Keong Mas.

Tema utama tempat ini sebenarnya adalah mengenalkan keragaman budaya Indonesia. Namun setelah revitalisasi ini, temanya menjadi ditambahkan, yaitu selain mengenalkan keragaman budaya Indonesia, juga menjadi tempat wisata yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Sepertinya pemerintah menyambungkan tema tersebut dengan tema yang dibawa pada saat acara KTT G20 di Bali beberapa waktu yang lalu yaitu Indonesia ingin memberi contoh dan memimpin dunia dalam mengatasi pemanasan global dan mengelola lingkungan.

Secara umum kawasan ini memiliki fasilitas terdiri dari 33 anjungan, 19 museum, 8 tempat ibadah, 16 taman dan 13 wahana. Selain itu kawasan ini juga memiliki beberapa pendopo, gedung, hotel dan restoran. Hal pertama yang saya rasakan ketika memasuki TMII baru adalah perubahan tentang aturan berkeliling TMII, dalam upaya mendukung wisata yang ramah lingkungan, TMII tidak lagi mengijinkan kendaraan beremisi untuk mengelilingi TMII. Mobil atau motor pegunjung bisa diparkir pada elevated parking yang telah disediakan. Untuk berkeliling, pengunjung dapat memanfaatkan sarana transportasi berbasis listrik yang telah disediakan, diantaranya adalah mobil keliling, bus dan kereta gantung. Informasi dari petugas, nantinya juga akan ada transportasi jenis trem listrik (trammover) yang akan menggantikan transportasi sebelumnya yaitu sky train (aeromover), namun saat ini masih belum beroperasi. Selain kendaraan di atas, pengunjung juga bisa menyewa sepeda, sepeda wisata dan skuter listrik untuk berkeliling. Bagi yang lebih suka berjalan kaki, fasilitas pedestrian juga sudah sangat memadai, selain pedestrian yang luas, jalur sepeda, fasilitas kursi untuk beristirahat juga sudah dilengkapi dengan guiding block untuk tuna netra.

Perubahan besar lainnya adalah pada wajah danau Archipelago, danau ini sekarang dikelilingi dengan taman hijau yang bisa digunakan oleh para pengunjung untuk piknik atau hanya sekedar duduk-duduk saja. Selain itu sepanjang sisi danau juga sudah dibuat jalur untuk pedestrian yang lokasinya lebih rendah dari jalanan utama. Sepanjang perjalanan juga banyak ditemui taman-taman yang berisi pepohonan hijau yang sangat cantik dan instagramable untuk berfoto. Di beberapa bagian taman juga sudah dilengkapi dengan lampu-lampu taman yang pastinya sangat cantik jika disaksikan pada malam hari. Padahal jam buka yang tertera di tiket adalah jam 6 pagi hingga jam 6 sore, mungkin dari pihak pengelola ada rencana juga untuk dibuka hingga malam hari.

Anjungan dan wahana belum semuanya dibuka, masih banyak yang dalam tahap renovasi. Beberapa yang saya temui sudah dibuka diantaranya Istana Anak Indonesia, Dunia Air Tawar, Taman Burung, Teater IMAX Keong Mas, Taman Legenda Keong Mas, Museum Fauna Indonesia Komodo dan juga sebagian besar anjungan daerah. 

TMII saat ini memiliki 70% zona terbuka hijau dan sisanya 30% adalah bangunan. Salah satu bagian yang diubah menjadi zona hijau adalah pada area Tugu Api Pancasila. Area ini dulunya adalah lapangan berlantai keramik di sekeliling Tugu Api Pancasila, saat ini sebagian besar lantai keramik telah dibongkar diganti dengan rerumputan hijau, namun untuk kenyamanan pengunjung jalur pedestrian tetap dibuat di atas lantai keramik.

Secara umum TMII baru ini sudah lebih baik dari sebelumnya, namun satu hal yang menurut saya perlu ditingkatkan adalah fasilitas transportasi. Walaupun mobil keliling dan bus disediakan secara gratis, namun jumlahnya masih sangat terbatas sehingga menimbulkan antrian panjang bagi pengunjung yang akan menggunakan fasilitas tersebut. Semoga kedepannya TMII bisa semakin baik dan bisa menjadi destinasi wisata bertaraf internasional.

Yuk yang mau cari spot foto instagramable yang baru, TMII baru ini bisa menjadi pilihannya.